Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) Paluma Nusantara Cabang Kabupaten Lampung Selatan bersama Dinas Sosial Lampung Selatan menggelar rapat pertemuan dengan Organisasi Penyandang Disabilitas (Opdis) se- Lampung Selatan bertempat di Aula Rimau Dinas Bappeda Lampung Selatan Selasa, 30 Januari 2024.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Dinas Sosial Jufri S.Ag., M.Si., yang mewakili kepala Dinas Sosial Lampung Selatan, Camat Kecamatan Rajabasa Sabtudin, Projects Manager LSM Paluma Nusantara cabang Lampung Selatan Nanang Priana, Expert bidang Livelihood Paluma Nusantara Umi Azizah, Kepala Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa, Kepala Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa, Kepala Desa Suak Kecamatan Sidomulyo.
Juga dihadiri para relawan dari Organisasi Penyandang Disabilitas (Opdis) se-Lampung Selatan yang terdiri dari Pertuni, HWDI, Gerkatin , PPDI, LKS Disabilitas, LKS Bintang Mandiri, LKS Bina Sejahtera dan Yayasan Sadila masing – masing diwakili 2 orang relawan.
Dan diikuti para relawan yang mewakili dari Opdis Desa yakni, Desa Suak kecamatan Sidomulyo, Desa Sukaraja, Desa Canti, Desa Way Muli, Way Muli Timur dari Kecamatan Rajabasa masing – masing diwakili 6 orang relawan.
Project Manager Tangguh Siap Paluma Nusantara cabang Lampung Selatan Nanang Priana dalam sambutannya menjelaskan, menurut UU no 8 tahun 2016 penyandang disabilitas adalah orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental dan sensorik dalam jangka waktu lama dalam berinteraksi dengan lingkungan yang dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga lainnya berdasarkan kesamaan hak.
“Kesalahan persepsi dalam kenyataan masih banyak anggota masyarakat yang belum mengetahui bahwa penyandang disabilitas tidak sama dengan penyandang cacat,” ujarnya.
Lebih lanjut Nanang Priana mengatakan, kesalahan persepsi terhadap penyandang disabilitas berefek pada perencanaan program ketidaktepatan, ini juga berpengaruh pada persepsi masyarakat yang belum tepat apabila tentang penyandang disabilitas. Hal ini menyebabkan data tentang penyandang disabilitas menjadi bias karena berdasarkan data kecacatan saja.
“Dalam program tangguh siap, salah satu bidang menjadi perhatian adalah pendampingan untuk organisasi penyandang disabilitas tingkat desa. Kegiatan dimulai dengan melakukan pendataan dengan berbasis hambatan dengan menggunakan metode WGQ (Washington Group Question),” imbuhnya.
Nanang Priana lanjut menjelaskan, setelah ada data penyandang disabilitas, selanjutnya klasifikasi penyandang disabilitas berdasarkan hambatannya. Selain hambatan klasifikasi juga berdasarkan passion penyandang disabilitas yang mempunyai potensi untuk mengembangkan kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk kemandirian penyandang disabilitas.
“Setelah terbentuknya Opdis tingkat desa, selanjutnya program mengembangkan jejaring Opdis tingkat desa selanjutnya program Opdis tingkat Kabupaten. Jejaring ini sangat penting agar berkelanjutan agar kegiatan Opdis tingkat desa akan terus berlanjut walaupun walaupun kegiatan telah berakhir,” imbuhnya.
Di bagian akhir sambutannya Nanang Priana menjelaskan, dalam pendampingan selain Opdis, program juga mempunyai pendampingan keluarga Opdis. Hal ini penting untuk memberi kesempatan kepada keluarga penyandang disabilitas agar meningkatkan partisipasinya atau meningkatkan pendapatannya.
“Dengan meningkatnya pendapatan dari keluarga penyandang disabilitas maka pengetahuan keluarga akan meningkat sehingga memberi edukasi dalam berinteraksi dengan anggota keluarganya penyandang disabilitas,” tutup Nanang Priana.
Ditempat yang sama sama Sekretaris Dinas Sosial Jufri mengatakan, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini yang diselenggarakan oleh Paluma Nusantara cabang Lampung Selatan.
“Saya yang mewakili Dinas Sosial Lampung Selatan, sangat mendukung dan memberi apresiasi kepada relawan bekerja dengan ikhlas membantu mendata maupun pendampingan,” ujar Jufri.
Untuk diketahui bahwa LSM Paluma Nusantara merupakan mitra pelaksana ASB ( Arbaiter – Samariter – Bund) lembaga swadaya masyarakat asing yang berpusat di Jerman.
LSM Paluma Nusantara saat ini berfokus mengimplementasikan program yakni, meningkatkan ketangguhan di wilayah rawan bencana di Lampung Selatan. Melalui upaya integrasi mitigasi resiko sosial ekonomi dalam mekanisme dan program pembangunan daerah.(red/asof)