Petani Panen Raya Padi, Para Petani Padi Keluhkan Harga Gabah Anjlok

115

//Pedagang Dilarang Jual Gabah ke Luar Lampung, Seperti Pulau Jawa, Dolog Beli Gabah Petani Hanya 2 Hari Dalam Seminggu

KALIANDA- Musim panen padi tahun ini tak sesuai harapan, seperti yang diinginkan pemerintah pusat. Secara rata rata, harga gabah anjlok. Akibat itu, para petani padi, khususnya untuk wilayah Palas dan Sragi keluhkan ke pemerintah agar diperkuat pengawasan. Tujuannya, agar harga gabah petani tidak semakin anljok. “Para petani di Palas dan Sragi, saat ini kesulitan untuk menjual gabahnya sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp. 6500/kg gabah kering,” kata Mantan Pimpinan dan Anggota DPRD Lamsel, H. Drs. Irwan, Selasa (8-4-2025).

Menurut warga asal Palas ini, tidak adanya tempat untuk menjual gabah hasil panennya karena banyak pedagang yang dilarang membawa gabah keluar daerah, yakni utamanya pulau Jawa. “Sedangkan, pemerintah atau Dolok, hanya beli 2 hari saja, dalam seminggu. Ini terjadi semua, di masing masing wilayah,” tandas H. Drs Irwan, seraya mengatakan akibat itu semua, saat ini harganya anjlok, bahkan banyak pedagang tidak bisa beli harga gabah petani .

Terpisah, Made Dikka warga Bali Agung mengaku berprofesi ganda. Yakni, berprofesi sebagai petani padi, dan juga berprofesi sebagai pembeli/Agen. Ditemui saat petani padi panen raya di kecamatan Way Panji, Made Dikka mengaku berprofesi sebagai agen gabah untuk di daerah Way Panji dan Sidomumulyo, Lamsel. “Jika kami, membeli gabah petani di harga Rp. 6,2-6,3/Kg.

Lalu, gabah yang sudah kita beli itu akan kita jual lagi ke dolog dengan harga pemerintah Rp 6,5/Kg. Meski begitu, Made Dikka tak membantah jika ada kelompok agen lain, yang membeli harga gabah petani di harga 2000-3000/Kg. Dan, katanya, harga gabah petani yang dijual dibawah harga Rp 6000/Kg, itu sangat terlalu menyekek para petani padi.

“Jika dihitung hitung, harga seperti itu bisalah disebut harganya anjlok. Sebab, biaya angkut gabah dari lokasi ke penampungan bervariasi, dari Rp 10-15 ribu/Kg. “Setelah terkumpul, barulah dijual ke pabrik besar sesuai harga pemerintah,” imbuhnya, harga gabah yang akan dibeli pemerintah itu tidaklah sama. “Tapi, ditentukan kadar air gabahnya,” lanjut pria bertubuh tambun ini.

Terkait hal itu, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultu, belum terkonfirmasi terkait anjloknya harga gabah tersebut di tingkat petani. Begitu juga dengan Dolog Yang Lakukan Pembelian Gabah 2 Hari belum diketahui alasannya, termasuk sistem pengawasan yang diterapkan belum terkonfirmasi. (asof)